Monday, June 23, 2008

DuuDuuh... Asyiknya Berkarib Sinar Mentari Pagi

Potensi alam dalam membantu pertumbuhan anak sangatlah besar.Asalkan alam tidak rusak maka begitu banyak manfaat langsung yang bisa kita petik untuk membantu pertumbuhan bayi. Itulah salah satu sebab kenapa ayah dan ibu memilih bumiayu, kota kecil di lereng gunung slamet sebagai tempat kelahiran dahan. Alamnya yang msaih segar, udaranya yang tidak begitu tercemar dan hijaunya yang masih segar diharapkan mampu memaksimalkan perkembangan jiwa dan raga dahan. Supaya dahan sehat dan tahan banting, setiap pagi dahan yang masih sagat kecil dibiasakan berjemur di hangat sinar matahari pagi. Hangatnya sinar mentari pagi yang lembut menyeruak, menembus lembab kabut embun yang masih enggan meninggalkan daratan. Dahan terlihat meriap-riap bersemangat menikmati sensasi sentuhan sinar mentari pada kulitnya yang masih super sensitif. untuk pertimbangan keamanan, yangti menyarankan agar yang berjemur dengan dahan adalah ayah saja. Pasalnya karena ini di kampung ibu, maka kalau yang berjemur bareng dahan adalah Yanti atau ibu maka tetangga-tetangga dan orang yang kenal pasti menyapa. Akibatnya tak bisa dicegah mereka bisa saja mengerubungi dahan, mencium, mencolek dan banyak lagi ancaman mengerikan lainnya. Padahal kondisi dahan masih sangat rentan. Sangat sensitif terhadap penularan virus, bakteri, dan kuman-kuman penyakit. Kalau ayah yang berjemur dengan dahan, maka orang-orang menjadi enggan dan tak berani sembarangan mendekat ke dahan. Alhasil dahan bisa berjemur dengan tenang, nyaman dan puas. Tapi sesekali kalau keadaan sedang aman, dahan pun tak enggan untuk berjemur dengan ibu. Berjemur dengan matahari pagi benar-benar merupakan aktivitas pertama dahan untuk berkarib dengan kekuatan alam. Mudah-mudahan saja, ozon yang selama ini mampu jadi filter agar sinar surya tak lagi bahaya mampu terus terjaga dari ancaman-ancaman pengrusakan oleh aktivitas manusia yang serakah.

No comments: