Friday, July 24, 2009

Memimpikan Perpustakaan Khusus Buat Anak

Konon membudayakan gemar membaca pada anak-anak sangatlah sulit. Itu sebabnya sampai-sampai pemerintah merasa perlu mengkampanyekan program "gemar membaca" secara nasional. Tetapi ironis, pada kenyataannya, ternyata bukan anak-anak yang sulit diajak untuk menjadi gemar membaca, melainkan justru fasilitas yang mendorong anak-anak menjadi gemar membaca itu sendiri yang tidak cukup tersedia.

Boleh dibuktikan bahwa semua anak pada dasarnya pastilah memiliki ketertarikan yang sangat tinggi untuk membaca buku. Sayangnya tak banyak anak-anak yang beruntung mendapatkan fasilitas cukup untuk memuaskan kehausan minat baca mereka. Tak banyak anak yang memiliki orang tua yang mampu membelikan banyak buku bagi mereka. Sialnya lagi juga tak ada perpustakaan khusus anak-anak yang seharusnya mampu menjadi solusi atas kekurangan ini.

Benar atau entah memang saya sendiri yang nggak tahu, sampai sekarang ini aku tak juga menemukan perpustakaan yang khusus diperuntukan bagi anak-anak. Memang aku pernah mendengar bahwa ada beberapa teman-teman lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan individual, seperti Gola Gong dengan "Rumah Dunia"-nya yang dengan sukarela mendirikan perpustakaan khusus bagi anak-anak lengkap dengan aktivitas pendukung kreatifitas mereka. Tanpa berniat mengecilkan kemampuan mereka, sayang kemampuan individu mereka boleh dikata belum cukup memadai untuk memenuhi kehausan seluruh anak-anak Indonesia di seantero negeri ini. Aku juga pernah mendengar tentang adanya komunitas 1001 buku yang berjuang untuk mengumpulkan buku-buku bekas yang nantinya disumbangkan bagi anak-anak tak mampu. lagi-lagi sayangnya aku baru mendengar saja adanya komunitas ini. Dan menurutku keberdayaan mereka lagi-lagi belumlah memadai untuk memuaskan kehausan minat baca anak-anak Indonesia.

Benarkah? Mudah-mudahan sih gak benar.... sepanjang yang kutahu, keberadaan perpustakaan khusus anak-anak masihlah mimpi. Mimpi yang mungkin saja terbersit karena kebetulan kita punya si kecil. Boleh jadi kita akan abai juga jika tidak ada si kecil yang mewarnai kehidupan kita sekarang. Yah... apa boleh buat. terkadang perjuangan memang membutuhkan katalis. Nah mumpung sekarang katalis itu sudah ada. Mungkin sekarang saatnya kita mulai perjuangan itu. Ayo kita wujudkan mimpi perpustakaan khusus anak menjadi kenyataan. Ayo kita mulai dari rumah kita sendiri, untuk anak kita sendiri, anak-anak kerabat kita, anak-anak tetangga kita, anak-anak se-RT kita, anak-anak se-desa kita, anak-anak se-kecamatan kita , anak-anak se-kabupaten kita, se-Indonesia dan boleh juga akhirnya se-dunia.