Suatu sore pada Rabu, 9 Rabiul Awwal 1428H (28 Maret 2007) angin berdesir lirih. Lembut membelai dedahan pepohonan yang bersiap istirah bersama malam. Syahdu berayun sejenak sebelum menutup hari dengan khusyu doa syukur atas nikmat Tuhan yang tercurah. Tak ada yang lebih mulia, kecuali Tuhan yang Maha Segalanya, yang dengan segala kasihnya, yakin menitipkan amanahnya bagi kami yang papa. Seorang anak cantik yang dengan sepenuh doa kami beri nama "Desirangin Dedahan Maulia".
Monday, June 23, 2008
aa..emmmm.... asyiknya bertualang lidah & belajar mengenal rasa
lidah dengan kepekaan saraf indera perasa yang ada di permukaannya merupakan anugerah Tuhan yang sangat indah. itu sebabnya dengan indera ini manusia bisa mengecap berbagai rasa dari semua benda yang ada di dunia. memang kalau dilihat dari jenis spesies berdasarkan makanannya manusia adalah makhluk pemakan segala (omnivora). itu sebabnya sejak kecil seorang balita selalu tergoda untuk mencicipi apa saja yang dilihatnya. tak puas dengan nikmatnya ASI yang diberikan bunda, desir selalu saja mencoba mencicipi rasa semua benda yang ada di sekitarnya. saat ibu dan ayah lengah sedikit saja maka benda-benda yang ada di sekitar desir selalu saja tiba-tiba berpindah masuk ke mulutnya. dengan mimik serius desir selalu mencoba mengidentifikasi rasa yang melekat di lidahnya. meski kerap dilarang, tapi nampaknya rasa penasarannya begitu menggebu. akibatnya dimana pun desir berada dia selalu asik bertualang dengan lidahnya. mulai dari jempol tangan, jempol kaki, kaos kaki, kaos baru yang dibeliin bunda, maenan baru, gelang-gelang kepedulian, piring, gelas, selimut, boneka, tutup bedak, lengan ayah, bahkan tutup toples pun tak luput untuk dicoba. meski kerap melarang tapi ayah dan ibu tak pernah marahpada desir. nampaknya ayah dan ibu bisa mengerti bahwa dari petualangan lidah inilah desir bisa belajar mengenal berbagai rasa yang ada di dunia. aaa'... aaeeemmmm... sampai akhirnya desir terlihat mulai mengerti bahwa ASI dan bubur buatan ibu adalah makanan paling enak yang bisa dirasakan oleh lidahnya. ma kaciiiiiih ibuuuuuuu tercinta....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment