Suatu sore pada Rabu, 9 Rabiul Awwal 1428H (28 Maret 2007) angin berdesir lirih. Lembut membelai dedahan pepohonan yang bersiap istirah bersama malam. Syahdu berayun sejenak sebelum menutup hari dengan khusyu doa syukur atas nikmat Tuhan yang tercurah. Tak ada yang lebih mulia, kecuali Tuhan yang Maha Segalanya, yang dengan segala kasihnya, yakin menitipkan amanahnya bagi kami yang papa. Seorang anak cantik yang dengan sepenuh doa kami beri nama "Desirangin Dedahan Maulia".
Thursday, October 4, 2007
Here We're Happy
Desir tiba, Desir ada membawa bahagia. Hembusnya sepoi, lembut sepertinya tak terasa. Namun sapanya langsung menyentuh jiwa. Sejuk, samar, melenakan, sama sekali tak bawa duka. Kelahiran si kecil Desirangin benar-benar membuat semua menjadi bahagia.
Tak cuma tawa, bahkan jerit tangisnya membuat rindu selalu bersua. Menjadikan keluarga menjadi tujuan yang selalu didamba. Ayah ibu selalu saja bercengkerama. Tak jarang yangti ikut-ikutan tertawa. Desirangin Dedahan Maulia, benar-benar hembusan angin harapan yang menyentuh dahan impian menjadi nyata. Tiba secara sederhana, kala malam maulid yang mulia dinantikan oleh semua manusia. Lelah segera musnah, gundah tak lagi berdaya. Hanya senyum ceria yang tersungging selalu di mulut keluarga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment