Wednesday, September 19, 2007

Rumah Bersih di Kampung Sederhana





hari demi hari terus berlalu. Jakarta masih saja gerah, sesak, sarat polusi dan berisik. didorong oleh perlakuan semang yang semena-mena, memugar rumah tanpa peduli pada pengontrak, ayah & ibu memutuskan untuk pindah rumah ke daerah yang lebih hijau dari pada yang sekarang.
Memang membutuhkan kocek yang lebih gede. Namun rumah baru yang ditempati ayahibu jauh lebih nyaman dibanding rumah lama. Pertama jauh dari banjir, kedua lokasinya masih cukup hijau, masih ada cukup banyak tanah lapang dan pohon-pohon besar yang menyebar. Cukup kuat untuk sedikit membagi oksigen hasil asimilasi sehingga udara tidaklah begitu menyesakkan dada. Ketiga karena berupa komplek perumahan yang cukup ekslusif dan bergebang jadinya tempat ini terbukti sangat aman. Di rumah inilah akhirnya untuk beberapa saat ibu bisa lebih tenang merasakan geliat-geliat nakal dahan di dalam perut. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, ibu selalu memaksa ayah yang dengan sukarela mau menemani ibu jalan-jalan di sekitar lokasi perumahan. Suasana kampung yang cukup sederhana membuat acara jalan-jalan terasa lebih nyaman. Sejenak kita bisa terlena dan lupa bahwa kampung ini masih ada di tengah jakarta. Hanya beberapa jengkal ke luar jalan raya maka kitapun akan kembali terjebak di carut-marut hawa kota yang bikin sengsara.


Memang, meskipun membutuhkan udara segar yang dibagikan tanaman-tanaman rindang, terkadang ibu takut pada tanaman besar yang nampak teduh, tenang, rindang dan tegar menghadang sinar matahari. Temaram sinar yang menggantung dibawahnya tak jarang membuat ibu merinding dan surut ketakutan. Untungnya ayah selalu menemai dengan tenang hingga tanpa sadar cukup jauh ayahibu berjalan melingkari jalan-jalan kampung. Sampai-sampai tetangga kampung merasa heran atas kemampuan ibu untuk berjalan-jalan hingga sejauh itu.
Konon karena ibu rajin jalan-jalan inilah, maka kaki ibu tak sempat mengalami bengkak saat mengandung dahan. Apalagi selain jalan-jalan ibu juga rajin melakukan yoga di sela-sela waktu senggang yang dimilikinya.

No comments: