Monday, September 17, 2007

Nengok YangTi & Wisuda Tante


Pas kandungan ibu masih sekitar 6 bulanan, ada kabar kalo eyang putri sakit. kebetulan waktu itu tante Inung juga akan wisuda sarjananya di Unsoed. Karena menurut ibu kandungannya cukup sehat, kuat dan aman akhirnya ayah dan ibu mengajak dahan menengok yangti sekaligus ikut datang di seremoni wisudanya tante Inung.
Naik taksi sampai di stasiun gambir, ibu nampak segar. Kebetulan udara memang segar. jadwal kereta yang berangkat pagi-pagi buta justru menguntungkan. Udara masih berembun segar. Lalu lalang kesibukan jakarta belum banyak dijalankan. Otomatis polusipun belum banyak tercipta. Ibu bisa menghela napas lega.
Uups... pas duduk menikmati suasana pagi stasiun yang cukup syahdu, tiba-tiba hape ibu berbunyi. Ternyata telpon dari om Andri (pacarnya tante Inung). Om Andri cuma mau ngabarin bahwa tante Inung masuk rumah sakit. Ibu jadi khawatir. Tapi karena eyang juga sakit dan ibu terlanjur di stasiun akhirnya ibu hanya bisa titipin tante Inung ke om Andre. Nampaknya keberadaan om Andre cukup menenangkan hati ibu.



waktu itu adalah pertama kalinya Dahan naek kereta. meski agak pucat karena kehamilannya tapi itu nampak gembira dan ceria. kereta yang berjalan mantap, bergoyang pelan ke kiri kanan, terasa sangat menyenangkan. lagian ayah dan ibu sudah cukup lama tidak pulang main ke bumiayu.
Karena kereta berangkat pagi maka pemandangan di sepanjang jalan terpampang dengan apiknya. Saat melihat sawah, hutan, kebon, sungai dan kampung-kampung yang tersangkut di jendela. Ayah terlihat begitu menikmatinya. Nampaknya sudah cukup lama ayah tidak bermain dengan suasana alam dan kampung. terjebak tak berdaya di belantara Jakarta yang benar-benar bertubuh kota. Kulihat nanar mata ayah. Melihat tak berkedip, kecipak-kecipak gambar-gambar alam desa, sawah dan hutan belantara yang cepat tersampir di beberapa kejap tatap sebelum akhirnya hilang tertinggal cepat laju kereta.

No comments: